Oleh: Khumaeri Kh.

“dan sungguh kamu akan mendapati mereka, serakus-rakusnya manusia pada kehidupan dunia, bahkan (lebih rakus) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkan daripada siksa. Allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan” (Ali Imran [3]: 181)

“bahwa kebangkrutan berbagai Negara di bidang ekonomi adalah hasil kreasi kita (yahudi) yang gemilang…..” (pasal 20, Protokol Zionis Internasional)

Awalnya mereka memang umat dari nabi Musa as. Sejarah mencatat dari bangsa mereka pula banyak melahirkan nabi-nabi (Baskara N; 2008). Mereka pula yang mendapat klaim orang-orang yang cerdik, sampai-sampai Hitler ingin melenyapkan ras yahudi dari seluruh muka bumi. Namun kenyataan sekarang tidak membuat mereka menjadi orang-orang yang berfikir namun menjadi kikir, bukan menjadi orang yang beriman namun menjadi orang yang bejat, bahkan lebih buruk dari orang musyrik.
Yahudi, merupakan umat yang dari dahulu tidak mempunyai tempat atau kampung halaman. Mereka terpencar setelah terjadi tragedi HoloCaust yang dikomandoi oleh sang diktator besar Adolf Hitler, dan setiap tempat yang mereka datangi untuk dijadikan tempat tinggal tidak mau menerima, kecuali mereka dibunuh. Sehingga mereka menjadi terpencar dan tersebar diberbagai belahan di bumi, seperti di Amerika Serikat, bekas Uni Soviet, Prancis, Kanada, Inggris, Brazil, Argentina, Hongaria, Australia bahkan sekarang ada yang bertempat di Indonesia (Nurdi H; 2006).
Karena tidak mempunyai tempat menetap mereka selalu berpindah-pindah, sampai-sampai mereka hidup individual tidak bergerombol seperti halnya golongan kaum terusir. Akan tetapi dikarenakan orang yahudi yang mempunyai dimensi pandangan yang universal, maka mereka memiliki sikap yang bisa merangkul seluruh umat. Kelebihan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh mereka untuk merangkul orang-orang termasuk para tokoh negarawan yang mempunyai pengaruh besar terhadap wilayah yang mereka tempati. Akhirnya mereka pun tidak segan untuk menggunakan pemikiran kaum yahudi yang dikenal jenius.
Diluar itu semua, kaum yahudi selalu ingat akan sejarahnya yang selalu terasing dan penuh penderitaan. Oleh karena itu, suatu saat mereka sudah menempati posisi penting dalam pemerintahan yang mereka tempati, mereka berniat untuk membangun kembali Negara yang mereka klaim sebagai tanah airnya dengan berbagai cara yang mereka sukai.
Dari cita-cita itulah kaum yahudi yang terpencar di berbagai Negara menyatakan sikap solidaritas dan mengadakan ikatan diantara mereka. Dari itu semua muncullah konspirasi yahudi internasional atau biasa disebut dengan Freemasonry (Inggris)/ Vrijmetselarij (Belanda) yang berarti kelompok merdeka yang sedang membangun. Dari konspirasi itu semangat kesejarahan-kultus keagamaan-sifat lokalitas diantara mereka kembali bangkit. Dan tabiat asli kaum yahudi yang sebenarnya hidup kembali seperti congkak, sombong dan sifat-sifat buruk lain yang telah banyak ditunjukan Allah dalam Al-Quran al-karim (Bayumi M; 1997).
PENJAHAT PERANG
Israel, saat ini memang sudah mempunyai tanah untuk berkumpul kembali bersama dengan ras-rasnya. Pada tahun 1948-lah mereka mendeklarasikan Negara Israel sebagai Negara merdeka. Akan tetapi pada dasarnya, latar belakang berdirinya Israel sendiri di cap sebagai bukti sikap picik, licik dan serakah ras yahudi; mereka telah merampas tanah palistina yang sesungguhnya bukanlah milik mereka.
Kaum Yahudi dengan kecerdasan dan kepicikannya memang selalu menimbulkan kekacauan di muka bumi, Terutama pada tanah palestina yang konon dijanjikan untuk mereka (kaum yahudi). Mereka selalu memerangi siapa saja yang bisa menghalangi keinginannya untuk mendapatkan sesuatu, termasuk membunuh warga sipil seperti perempuan dan anak-anak untuk memenangkan peperangan.
Betapa tidak dikatakan sebagai penjahat perang. Kita lihat sendiri beberapa saat yang lalu dengan kekejamannya, Israel masih terus memerangi rakyat palestina di Jalur Gaza. Agresi yang dilancarkan Israel selama 24 hari itu telah menewaskan lebih dari 1200 orang sebagian besar termasuk warga sipil. Korban tewas itu lebih besar dari waktu yang sebelumnya, yakni dari awal bulan September 2000 hingga desember 2001 yang mencatat ada 936 rakyat palestina tewas. Dan lebih mengenaskan lagi pada tahun 1982; 2000 orang tak berdaya di Lebanon dibunuh dengan kejam oleh tentara Israel.
Tujuh puluh persen penduduk palestina yang saat ini diserang tentara zionis adalah usia remaja. Dalam mempertahankan tanah airnya dari rampasan Israel, mereka hanya berbekal dengan ketapel dan batu.
Berbeda dengan pasukan Israel yang melawan pemuda palestina dengan persenjataan lengkap nan paling mukhtahir. Pasukan israel tidak memikirkan bahwa tembakan yang mereka letuskan akan mengenai perempuan dan anak-anak yang dalam peperangan mereka dilarang untuk diserang. Dengan membabi buta pula Israel memperlakukan warga sipil palestina seperti hewan; mereka membunuh hingga tempurung kepala seorang anak pecah, mematahkan tulang-tulang serta membakar tubuh yang didalamnya masih terdapat ruh-ruh yang harusnya mempunyai kemerdekaan untuk hidup.
Bukan itu saja kekejaman yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap rakyat jelata palestina, mereka juga menggunakan bom fosfor putih yang tidak diperbolehkan dalam peperangan. Bom fosfor tidak diperbolehkan digunakan dalam peperangan dikarenakan dapat membuat apapun benda yang terkena hancur lebur serta siapa saja makhluk hidup terutama manusia bisa mengakibatkan kulit terbakar secara serius.
Sama seperti satu minggu yang lalu, dimana Israel tidak mau memperhatikan resolusi dewan keamanan PBB untuk menghentikan dan melakukan gencatan senjata terhadap palestina, pada waktu sebelumnya juga Israel pernah membangkang resolusi dewan keamanan PBB no.242 dan 338 yang menuntut penarikan pasaukan Israel dari Yordania. Hukum internasional yang mengatur kode etik dalam peperangan yang disepakati oleh dunia hanya dianggap sebagai ”Kertas Gombal” dan resolusi PBB hanya dianggap sebagai “Macan Kertas” oleh Israel karena hanya bisa membisu dan tidak bisa melakukan tindakan yang riil terhadap Israel (Yahya H:2005).
Lemahnya fungsi resolusi PBB terhadap Israel ini bukan tanpa sebab, akan tetapi selain lemahnya nyali anggota PBB untuk menindak tegas pelanggaran yang dilakukan Israel, juga Karena posisi strategis yang ada di struktural PBB sudah dikuasai oleh orang-orang yang pro dengan tindakan yang dilakukan oleh Israel; sekutu.
Israel akan terus menyerang palestina hingga cita-cita mereka yang sudah tercantum dalam kitab sucinya tercapai. Adapun alasan utama yahudi menyerang palestina ada 3, yaitu:
a.Sebuah Negara Israel harus didirikan di tanah suci; dan kini point ini sudah terealisasi pada tahun 1948.
b.Yerussalem ingin dijadikan sebagai “Ibukota Abadi Israel”; dan pada tahun 1980 Yerussalem telah diambil dari tangan warga palestina.
c.Membangun kembali kuil (Haikal) sulaiman.
Dari point a sampai c diatas, hanya point c yang belum terlaksana dan belum direalisasikan, karena mendirikan kuil ini harus terlebih dahulu menghancurkan dua tempat ibadah umat islam, yakni masjid al-aqso dan Qubbah as sakhrah. Dan sampai saat ini dan untuk selamanya umat islam tetap mempertahankan kedua masjid ini.
PENJAHAT BISNIS
Selain cerdas dalam bidang pembantai dan penyerangan terhadap target yang sudah ditentukan, kaum yahudi juga telah menjadi pemain bisnis yang unggul dibanding dengan kaum yang lain. Akan tetapi sesuai dengan tabiat yang dimiliki kaum ini sejak lama, mereka akan melakukan suatu kekejian dan kemungkaran. Orang-orang yahudi hidup di dunia dalam kancah kehancuran, kemungkaran, dan kekejian. Mereka akan menebarkan kehinaan di dunia dan memerangi kebaikan di setiap tempat dengan cara apapun.
Sudah di terangkan dalam al-Quran;
‘Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa Putra maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruk apa yang selalu mereka perbuat itu’(Al Maidah;78-79)

Orang yahudi sudah lama telah memberlakukan bunga kepada para peminjam uang atau yang lainnya sebagai imbalan bagi mereka atas kebaikannya memberikan suatu pertolongan kepada yang membutuhkan. Bahkan dalam Al-Quran [2]; 275-276 dan [4]; 160-161 Allah sudah memasukan kriteria yang dilakukan kaum yahudi itu sebagai kejelekan.
Cara yang mereka –kaum yahudi- gunakan sangatlah hina, itu menunjukan bahwa mereka adalah makhluk yang paling tamak. Dahulu riba mereka gunakan hanya antara seseorang dengan orang lain. Akan tetapi dalam perkembangannya, riba dapat dilakukan antar Negara atau lembaga yang telah dilegalkan. Ini menunjukan bahwa kaum yahudi telah mampu menguasai seni dari bidang ini untuk menguasai Negara lain dan memperkaya diri mereka serta golongan dari mereka sendiri. Hasilnya mereka sukses dalam memecah-belah berbagai pemerintahan dan bangsa-bangsa serta berhasil menjadikan mereka sebagai tawanan. Orang-orang yahudi juga menguasai sistem moneter internasional, khususnya bidang perbankan. Dalam konstelasi ekonomi global, yahudi bahkan menguasai IMF, World Bank, WTO dan lain-lain, via AS. Akibatnya, IMF misalnya, berhasil mendikte kebijakan ekonomi dan politik suatu Negara, agar sesuai dengan kepentingan yahudi dan sekutunya.
Sudah sejak lama pemerintahan zionis israel mendapat bantuan dari kalangan swasta di AS dan Negara-negara lain. Ini dikarenakan mereka sudah menjadi pebisnis yang “menggenggam” dunia lewat belbagai perusahaan unggul diseluruh didunia (multi national corporation).
Diantara bidang usaha yang dikuasai antara lain: bidang produsen makanan dan minuman, penyedia teknologi informasi, bisnis hiburan, media massa, olah raga, investasi dan valuta asing, minyak bumi, industri senjata, penerbitan, pakaian, kosmetika, konstruksi dan bidang usaha yang lain. Salah satu penyumbang dana terbesar untuk keperluan pendanaan persenjataan zionis Israel ialah perusahaan minuman Coca Cola Company. Dari tahun 1966 hingga sekarang produk perusahaan minuman ini layaknya barang obralan yang benar-benar memenuhi selera pasar. Berbagai penghargaan pun diperoleh perusahaan ini sebagai mitra yang kuat bagi Israel, diantaranya ialah Israel Trade Award Winner, Israel Company Of The Year dan Israel Technology Of The Year.
Orang yahudi juga menjadi pelopor jenis asuransi, yakni asuransi bisnis. Asuransi ini biasanya lekat pada pelaku usaha dan orang yang memiliki harta berlebih. Dalam system asuransi bisnis, pihak nasabah membayar nominal tertentu kepada perusahaan asuransi setiap bulan atau tahun, dengan ketentuan bila terjadi kerusakan atau musibah maka pihaklembaga asuransi menanggung seluruh biaya ganti rugi. Bila tidak terjadi sesuatu, maka setoran terus berjalan dan menjadi milikl lembaga asuransi. Bisnis ini memang dijadikan dalam rangka mengeruk keuntungan yang besar.
Ulama muslim dengan berbagai lembaga-lembaga pengkajian fikih internasional dan lembaga keislaman lainnya di dunia seperti ketetapan Hai’ah Kibarul Ulama’ menyatakan bahwa asuransi bisnis ini termasuk satu jenis perjudian, dan bersumber dari Zionis yahudi Internasional yang mempunyai berbagai macam jenis dan modus (Baskara N, 2008).
Ada yang menarik dari ajaran yang dianut oleh kaum yahudi Israel, yakni mereka boleh mengambil bunga dengan ukuran yang mereka tentukan sendiri kepada orang lain selain dari kaum yahudi. Dan tidak membolehkan diantara mereka untuk memungut bunga dalam bidang usaha maupun pertolongan. Hal ini sudah tercantum dalam kitab suci Yahudi yang menyebutkan diantaranya: “Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun makanan atau apapun yang dapat dibungakan. Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga……(Ulangan[23];19-20)
Dari situlah kita bisa melihat dan menilai sendiri betapa angkuhnya kaum yahudi untuk mendapatkan apa yang mereka mau dengan belbagai usaha yang terkadang tidak manusiawi. Oleh karena Indonesia juga termasuk negri yang menyimpan berbagai sumber kekayaan di dalam perut bumi, maka bukan tak mungkin kalau suatu saat akan menjadi target dari perampasan hak-hak pribumi, baik kehidupan maupun kekayaannya. Dan solusi terbaiknya ialah dengan kita memaksimalkan potensi kita dalam memakmurkan kehidupan, serta meminimalkan campur tangan dan kepemilikan pihak asing terhadap pengelolaan aset-aset besar yang kita miliki. Sehingga dengungan mereka (kaum yahudi) yang kini sudah menjadi suara yang familiar di telinga orang Indonesia saat ini dengan istilah “GLOBALISASI” bisa kita hadapi dan tangani secara serius.